Reporter: Y. Setiyo Hadi M.Andiy Syamsul Arifin salah satu pemandu Museum Balumbung sedang memberikan wawasan kesejarahan dan cagar budaya di hadapan puluhan siswa MTs Ibrahimy , Desa Palangan, Kecamatan Jangkar,Jawa Timur,Sabtu ( 19/4/2025).
Foto: I.Kurniadi/shakti.id
shakti.id, SITUBONDO - Himbauan Dispendikbud Kabupaten Situbondo mengenai larangan study tour bagi siswa sebagai bagian dari efisiensi anggaran mendapat respon positif dari salah satu lembaga pendidikan di Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Respon itu berupa kunjungan sederhana ke Museum Balumbung yang terletak di Kecamatan Asembagus, Sabtu (19/4/2025).
Kunjungan itu dipimpin oleh sejumlah pengajar sekolah tersebut, salah satunya Agus Susanto. Disampaikan oleh Agus, maksud dan tujuan karya wisata ke Museum Balumbung tak lain agar para siswa lebih mengenal jati diri daerahnya lebih mencintai Situbondo dari akar sejarah dan peradaban masa lalu yang adiluhung.
"Museum Balumbung kan menyimpan peninggalan Kabupaten Situbondo dari masa prasejarah dan masa klasik, tentu ini menarik untuk diketahui siswa. Karena juga kebetulan jarak dari lokasi sekolah juga tidak jauh, kurang dari 7 km," ujar Agus.
Mukarromah, siswi kelas VIII menyambut baik tugas ekstra dari sekolahnya. Dia menyebut karya wisata itu sangat bermanfaat dan menambah khasanah pengetahuan belajar.
"Senang sekali dan baru tahu kalo sejarah Situbondo timur dahulu adalah wilayah Balumbung," kata Mukarromah.(YSH)